Laman space.com mencatat tujuh temuan yang patut diacungi jempol. Temuan ini bukan hanya penting bagi kemajuan ranah antariksa, namun juga berpengaruh besar bagi peradaban umat manusia pada masa mendatang. Berikut temuan bidang antariksa sepanjang 2010
1. PLANET KEMBARAN BUMI
Temuan itu diungkap oleh para astronom dari Universitas California Santa Cruz. Steven Vogt, salah satu anggota tim, menyatakan, terdapat kondisi yang menunjang bagi adanya air di sana. Karenanya Vogt yakin manusia bisa hidup dan menetap. Tapi, beberapa astronom lain mengingatkan bahwa temuan ini masih terlalu dini.
2. SAMPEL DEBU ASTEROID
 Wahana
 antariksa Jepang, Hayabusha, membawa pulang kado spesial bagi  sains 
dunia. Penjelajahannya sukses membawa sampel debu asteroid yang  diambil
 dari sumbernya langsung.
Wahana
 antariksa Jepang, Hayabusha, membawa pulang kado spesial bagi  sains 
dunia. Penjelajahannya sukses membawa sampel debu asteroid yang  diambil
 dari sumbernya langsung.Debu berasal dari permukaan asteroid Itokawa yang berjarak 2 miliar km dari Bumi. Hayabusah yang berarti elang, menempuh perjalanan selama 7 tahun untuk sampai ke asteroid itu.
Pengambilan
 sampel dilakukan langsung oleh wahana antariksa itu.  Bukan perkara 
mudah mendarat di Itokawa. Sebab baru pada percobaan kedua  misi 
berhasil dituntaskan.
Hayabusha tiba kembali ke Bumi pada 13 Juni lalu. Ia setidaknya membawa sebanyak 1.500 butiran debu asteroid yang sangat penting bagi bidang sains dan pengetahuan.
Hayabusha tiba kembali ke Bumi pada 13 Juni lalu. Ia setidaknya membawa sebanyak 1.500 butiran debu asteroid yang sangat penting bagi bidang sains dan pengetahuan.
3. HIDUP DENGAN ARSENIK
Sebagian pemerhati sains dan wartawan menduga peneliti NASA telah melacak makhluk angkasa yang berada di salah satu bulan Saturnus, Titan, yang mampu hidup pada kondisi lingkungan penuh gas beracun.
Pada
 kenyataannya tidak seheboh yang dikira. Peneliti mengklaim hanya  
menemukan mikroba di Bumi yang memakan arsenik. Makhluk itu kemudian  
disebut GFAJ-1.
Ia bisa mentransformasikan racun ke dalam DNA-nya. Perilakunya ini membuktikan bahwa makhluk hidup bisa bertahan dalam kondisi apa pun dari yang sebelumnya dibayangkan.
Lebih jauh, temuan itu membuka peluang bagi upaya pencarian tanda-tanda kehidupan di luar angkasa. Keraguan mengemuka dari peneliti lain terkait kebenaran makhluk yang bisa hidup dari arsenik. Pembuktiannya patut dinanti, seperti pula klaim adanya kehidupan di meteorit Martian ALH 84001.
Ia bisa mentransformasikan racun ke dalam DNA-nya. Perilakunya ini membuktikan bahwa makhluk hidup bisa bertahan dalam kondisi apa pun dari yang sebelumnya dibayangkan.
Lebih jauh, temuan itu membuka peluang bagi upaya pencarian tanda-tanda kehidupan di luar angkasa. Keraguan mengemuka dari peneliti lain terkait kebenaran makhluk yang bisa hidup dari arsenik. Pembuktiannya patut dinanti, seperti pula klaim adanya kehidupan di meteorit Martian ALH 84001.
4. MATAHARI ‘BANGUN DARI TIDURNYA’
 Para
 ilmuwan menjuluki fenomena itu sebagai tsunami Matahari. Sekitar  
Agustus lalu, Matahari mengalami aktivitas luar biasa. Terjadi  
serangkaian ledakan besar di permukaan bintang yang terdekat dengan Bumi
  itu.
Para
 ilmuwan menjuluki fenomena itu sebagai tsunami Matahari. Sekitar  
Agustus lalu, Matahari mengalami aktivitas luar biasa. Terjadi  
serangkaian ledakan besar di permukaan bintang yang terdekat dengan Bumi
  itu.
Energi
 ledakan melintasi angkasa sepanjang 93 juta mil. Ledakan  tersebut 
menghasilkan aurora di langit. Ini merupakan siklus yang akan  berakhir 
11 tahun lamanya, ditandai dengan naik turunnya tingkat  gelombang 
elektromagnetik, semburan api, dan cahaya.
Ada
 kekhawatiran, dampak ledakan bisa merusak satelit komunikasi yang  
mengorbit Bumi. Tidak diragukan, Matahari berada pada periode teraktif. 
 Ia seolah bangun dari tidurnya.
5. MATERI GELAP TERIDENTIFIKASI
Akan
 tetapi, para ahli astro fisika membuat terobosan besar. Mereka  
berhasil mengidentifikasi tanda-tanda materi gelap ini. Dari situ ada  
harapan untuk menyingkap segala hal tentangnya. Salah satu temuan  
menyangkut partikel materi gelap. Partikelnya berciri antipartikel. Ia  
akan menghancurkan apa pun yang berada di dekatnya.
Para peneliti menduga, tanda dari partikel materi gelap yakni adanya sinar gamma penghancur. Teleskop antariksa Fermi pernah mendeteksi gelombang sinar gamma dari pusat galaksi yang lebih terang dari perkiraan semula.
Ada kemungkinan kejadian berasal dari partikel materi gelap yang sedang bereaksi antipartikel. Berdasar data aktivitas radiasi ini, materi gelap terdiri dari partikel yang disebut WIMP (weakly interacting massive particles). Partikel itu memiliki massa sembilan kali lebih besar dari proton.
Peneliti juga menduga adanya semacam cross section yang menjelaskan kerapatan kaitan artikel. Temuan itu merupakan langkah besar dalam upaya menyingkap selubung misteri materi gelap.
Para peneliti menduga, tanda dari partikel materi gelap yakni adanya sinar gamma penghancur. Teleskop antariksa Fermi pernah mendeteksi gelombang sinar gamma dari pusat galaksi yang lebih terang dari perkiraan semula.
Ada kemungkinan kejadian berasal dari partikel materi gelap yang sedang bereaksi antipartikel. Berdasar data aktivitas radiasi ini, materi gelap terdiri dari partikel yang disebut WIMP (weakly interacting massive particles). Partikel itu memiliki massa sembilan kali lebih besar dari proton.
Peneliti juga menduga adanya semacam cross section yang menjelaskan kerapatan kaitan artikel. Temuan itu merupakan langkah besar dalam upaya menyingkap selubung misteri materi gelap.
6. PERTEMUAN DENGAN KOMET HARTLEY
Sebelum itu, tepatnya pada 2005, Deep Impact telah sampai ke Komet Tempel 1. Ia meluncurkan alat peneliti ke permukaan planet untuk mempelajari komposisi komet tersebut.
Namun,
 para ilmuwan menemukan bahwa Deep Impact masih memiliki tenaga  
cadangan untuk melakukan penjelajahan lagi. Misi ke Hartley 2  
menghasilkan temuan bahwa komet berbentuk kacang itu masih sangat aktif.
  Ia menyenburkan gas pendorong sianida yang berasal dari karbon  
dioksida.
7. KETETAPAN YANG TIDAK TETAP
Di
 alam selalu ada ketetapan. Teori itu diyakini selama  berpuluh-puluh 
tahun. Misalnya, kekuatan elektromagnetik yang kerap  disebut struktur 
konstan atau alpha. Unsur tersebut selalu tetap di mana  pun. Namun, 
observasi di galaksi terdekat menunjukkan bahwa alpha bisa  
berbeda-beda. Perbedaan bergantung pada galaksi mana ia berada. Ini  
artinya, kecepatan cahaya atau kekuatan elektron memiliki aneka variabel
  sesuai lokasi masing-masing.
Penelitian dilakukan di dua tempat, yakni melalui Keck di Hawaii dan teleskop besar di Cile. Keduanya melingkupi pengamatan di langit selatan dan utara. Dari situ diketahui, unsur alpha punya perbedaan di angkasa. Di langit utara, struktur tetap ternyata bisa mengecil seiring bertambahnya jarak. Sedangkan, kebalikannya terdapat di langit selatan
Penelitian dilakukan di dua tempat, yakni melalui Keck di Hawaii dan teleskop besar di Cile. Keduanya melingkupi pengamatan di langit selatan dan utara. Dari situ diketahui, unsur alpha punya perbedaan di angkasa. Di langit utara, struktur tetap ternyata bisa mengecil seiring bertambahnya jarak. Sedangkan, kebalikannya terdapat di langit selatan
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar